Kamis, 03 Agustus 2017

lava tour ... jejak letusan gunung Merapi



bulan  Pebruari lalu aku dan teman-teman kerja tidak sengaja berpetualang ke daerah Kaliurang tepatnya mencoba keseruan paket Lava Tour dan alhamdulillah tidak sia-sia malah merasa kepengen lagi, heheheee.....

untuk menjajal naik jeep berpetualang di Lava Tour ini ada beberapa macam paket yang ditawarkan dan kami mengambil paket yang Rp. 600.000,- saja waktu itu dengan rute ke museum gunung Merapi, batu Alien, bunker Kaliadem dan terakhir ke Kalikuning, tetapi untuk acara ke Kalikuning ini sengaja tidak kami ambil karena waktu sudah sore, sudah gelap dan hujan turun sangat deras.....

sayangnya kami tiba di Kaliurang markas Lava Tour) sudah sore sekitar pk. 16:00, jadi kami tidak bisa leluasa berpetualang di Lava Tour ini , hiiikss.....

untuk detail paket yang ditawarkan paket Lava Tour ini bisa browsing saja yaaa... ^_^

berikut keseruan kami saat mengikuti paket Lava Tour...


perjalanan dengan menggunakan jeep seperti foto di bawah ini menuju pemakaman korban letusan gunung Merapi yang bisa kita lihat di pinggir jalan seraya menuju ke museum letusan gunung Merapi...









foto-foto di bawah ini adalah beberapa perabotan atau benda-benda termasuk hewan peliharaan milik warga yang hangus terbakar karena letusan gunung Merapi.































foto di bawah ini adalah bekas aliran lahar panas muntahan gunung Merapi yang menuju ke kali Gendol.
jika cuaca sedang cerah, kita bisa melihat gunung Merapi dari lokasi ini...
sayang waktu kami datang lokasi agak mendung dan hari juga sudah sore ....









sedangkan foto di bawah ini adalah sebuah batu yang warga setempat menyebutnya sebagai batu alien karena konon katanya bentuknya yang mirip seperti alien atau benda angkasa.
batu alien ini bisa diartikan juga sebagai batu yang dapat berpindah, cmiww






selanjutnya, perjalanan dilanjutkan ke sebuah bunker, dimana bunker tersebut dimaksudkan untuk menampung warga saat terjadi letusan gunung Merapi.
perjalanan dari batu alien menuju ke bunker Kaliadem ini sangat menantang dan hal inilah yang membuat kami ingin kembali lagi untuk mencoba paket yang lebih lengkap, heheheeee.....







setelah dari bunker Kaliadem, petualangan berakhir di Kali Kuning , yaitu sebuah kali yang dilewati ketika  kembali ke markas Lava Tour tetapi karena perjalanan pulang menuju markas hujan deras sekali dan hari sudah gelap, maka kami tidak bisa bermain air dan berfoto di Kali Kuning....

doakan semoga lain waktu kami bisa kembali lagi untuk menikmati petualangan Lava Tour yang lebih komplit yaaa....


^^



Rabu, 26 April 2017

pantai jetis indah ~ cilacap




seperti yang sudah aku ceritakan di postingan sebelumnya, saat di pantai Ayah - Kebumen, kita bisa menyeberang menggunakan perahu menuju ke pantai Jetis Indah - Cilacap kalau tidak salah dengan membayar sebesar Rp. 50.000,- tiap orang (aku pada saat itu) tetapi saat kita berada di pantai Jetis Indah kita tidak diijinkan untuk bermain air karena hal itu mungkin sudah menjadi peraturan antar kedua wilayah tersebut yang dimungkinkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.


salah satu kegiatan yang bisa dilakukan di pantai Jetis Indah ini selain bermain air adalah memancing. kegiatan memancing ini  bisa dilakukan di atas batu pemecah ombak , hal itu yang banyak dilakukan oleh para pengunjung di panti Jetis Indah ini.


pantai Jetis Indah yang terletak di desa Jetis Kecamatan Nusawungu kabupaten Cilacap ini mempunyai pesona alam yang cukup bagus dengan ombak yang cukup besar, yang berhasil aku rekam di foto-foto di bawah ini...

















berbeda dengan di pantai Ayah, di pantai Jetis Indah ini kita bisa berjalan-jalan mengitari lokasi pantai karena di pantai Jetis Indah ini terdapat banyak penjual buah tangan dan terdapat sebuah pasar yang menjual berbagai oleh-oleh yang terbuat dari ikan hasil tangkapan laut penduduk sekitar , buah-buahan, cendera mata bahkan ikan segar dimana kita bisa membeli sekaligus memasak ikan yang kita beli disitu.
dan hal itu tidak kami lewatkan begitu saja, setelah kita puas berfoto-foto di atas batu pemecah ombak, lalu kami berjalan-jalan mengitari pantai Jetis Indah untuk sekedar membeli oleh-oleh sekaligus makan siang.

untuk harga ikan di pantai Jetis Indah ini sekaligus memasaknya terbilang cukup murah untuk ukuran kami , wisatawan dari Semarang jika dibandingkan dengan harga di tempat wisata lain yang sudah kami kunjungi (baik di Semarang maupun di daerah lain) jadi rasanya tidak menyesal telah berkunjung ke pantai Jetis Indah ini karena harga-harga yang dijual sangat murah dan kita bisa membeli oleh-oleh dengan rasa yang murah dan rasanya tidak mengecewakan.

berikut beberapa foto di pasar ikan di pantai Jetis Indahc- Cilacap



aneka macam ikan hasil tangkapan nelayan

ikan hiu kecil


salah satu sudut di TPI pantai Jetis Indah

mas Wempi di sebuah sudut TPI pantai Jetis Indah



^^


Rabu, 19 April 2017

berperahu di pantai Ayah (pantai Logending)






setelah menghadiri resepsi pernikahan salah seorang teman kerja di Purwokerto sekaligus perpisahan dengan GM di tempat kami bekerja selama ini yang bernama Shella Putri Nadya Natasha , kami belum mempunyai rencana untuk rekreasi kemana sembari pulang ke Semarang.

Oya informasi sebelumnya, saat kami menginap di Purwokerto , kami menginap di sebuah penginapan yang sangat bersih dan enak suasananya yaitu penginapan Karang Salam, dimana kamarnya sangat bersih dan tarifnya sangat murah untuk ukuran kami yang perginya hanya bermodal seadanya ala-ala backpacker, hehehee...
untuk tarif kamar segitu, sudah sangat cukup bagi kami karena di pagi harinya kami mendapat sarapan dengan menu serta rasanya enak bagi lidah kami meskipun hanya masakan rumahan biasa.

untuk penginapan Karang Salam ini, sangat mudah dicari di internet karena kami mendapatkan informasi mengenai penginapan Karang Salam juga dari internet.

  selesai sarapan lalu kami mencoba mencari obyek wisata yang kiranya dekat dengan Purwokerto dan juga tidak terlalu jauh menuju Semarang lalu akhirnya kami memutuskan untuk ke Kebumen.
sekitar pk.07:30 kami berangkat menuju ke Kebumen karena kami belum tau jalan menuju ke Kebumen dan kami tidak ingin sampai di Semarang terlalu malam.

awalnya kami memutuskan akan ke pantai Menganti tetapi nggak tau kenapa ketika sampai di pantai Ayah lalu kami berhenti dan memutuskan untuk masuk ke pantai Ayah ini...
untuk menyeberang dari pantai Ayah Kebumen menuju pantai Jetis Indah Cilacap, kita bisa menyewa perahu , seperti yang nampak pada foto-foto berikut ini...














sedangkan foto-foto di bawah ini aku ambil di atas batu pemecah ombak sekaligus pemisah antara pantai Ayah dengan pantai Jetis Indah.












^^



Senin, 17 April 2017

keseruan di kawasan Dieng




sebenernya ini foto sudah cukup lama karena aku ke Dieng itu tahun kemarin tepatnya 3 Desember 2016 lalu tapi baru sempet posting sekarang, hehehee...

sudah lama sekali aku pengen wisata ke Dieng tapi belum sempat dan baru kemarin sempat, itupun karena ada acara pernikahan salah seorang teman kerja di  Purwokerto dan kami rencanakan berangkatnya mampir ke Dieng karena kebetulan kami belum pernah berwisata ke Dieng.
perjalanan menuju ke kawasan Dieng sangat menyenangkan karena selain udaranya yang dingin dan sejuk segar tentu saja, jalanannya juga berkelok-kelok , di kanan kiri terhampar pemandangan yang indah dengan perkebunan masyarakat daerah Dieng yang sedap dipandang mata.


kami berangkat dari Semarang mengendarai mobil sendiri berjumlah 5 orang karena memang team kerjaku 5 orang itu...
Nggak tanggung-tanggung, kami berangkat dari Semarang pk. 02.:00 dini hari dan sampai di Dieng sekitar pk .06:00.
namanya juga Dieng yang berada di daerah dataran tinggi dan sering mendapat julukan Negeri di Atas Awan nya Jawa Tengah itu... tentu hawanya dingin sekali dan tidak pernah terpikirkan oleh kami jika dinginnya sangat dingin, sampai-sampai kami ngomong aja keluar udaranya seperi musim dingin di luar negeri sana, heheheee..... *maklum ndesoooo*


dinginnya udara di Dieng ketika kami menginjakkan kaki di daerah Dieng terekam dari foto-foto berikut....




















sepuas kami berfoto-foto di pintu masuk kawasan Dieng kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju ke Kawah Sikidang.
karena kami tiba masih terlalu pagi dan saat musim penghujan, maka yang kami dapatkan hanyalah kabut, kabut dan kabut saja serta rintik hujan yang sesekali turun di daerah kawah Sikidang dan sekitarnya.
mau motret nggak bisa karena pandangan terhalang kabut dan hanya beberapa foto saja yang dapat terekam dalam kamera hp....





selepas dari kawah Sikidang, kami melanjutkan perjalanan ke Telaga Warna setelah sebelumnya mengisi perut dahulu alias sarapan dan minum yang hangat-hangat di dekat pintu masuk Telaga Warna.
karena kami tiba kepagian, maka sarapan yang siap hanyalah mie instant karena penjualnya belum belanja.
berhubung hawa dingin yang membuat lapar, mie instant pun tetap masuk ke dalam perut untuk mengganjal perut yang lapar, heheheee.....




nggak tau kenapa ketika kami masuk ke dalam Telaga Warna airnya hanya hijau begini saja ya...
apa karena belum ada matahari atau pas musim hujan ya ?






















^^