Selasa, 27 Agustus 2013

soto segeer 'mbok giyem' boyolali






setiap kali ke solo kami selalu mampir untuk sarapan di warung  soto segeer mbok giyem di boyolali.
yang bikin nggak suka sarapan di warung soto tersebut adalah banyaknya pengunjung, sampai-sampai untuk mendapatkan tempat duduk pun susah, harus berebut supaya bisa mendapatkan tempat duduk, untungnya sekarang tempatnya sudah diperluas hingga ke samping dan juga di depan trotoar jalan, jadi menikmati sotonya bisa sambil lesehan.

yang paling aku suka dari soto mbok giyem itu adalah tempe nya karena tempenya khas sekali bisa kering sekali menggorengnya....
kalau nurutin selera sih pasti bisa habis se'dunak' / bakul gede tempe ya saking enaknya, hahahaaaa....

berikut beberapa hidangan yang tersedia di warung soto segeer mbok giyem tersebut yang berhasil aku jepret di tengah banyaknya pengunjung.



sate kikil


tempe goreng



perkedel kentang



lentho 

Selasa, 04 Juni 2013

(iwak peyek) sego jagung :)






di pasar di kampungku di waktu-waktu tertentu masih ada yang jualan sego jagung, tapi penjualnya bukan asli Semarang, melainkan dari daerah Bandungan.

biasanya sih aku membeli sego jagung untuk Ibundaku karena kebetulan beliau dan juga dulu almarhum ayahku suka sekali dengan sego jagung ini , maklumlah... beliau kan orang 'lama' yang dulunya sudah terbiasa makan nasi jagung jika beras susah atau mahal harganya # mungkin yaaa... # heheheee......




sego jagung ini terdiri dari sego jagung itu sendiri (aku lupa dibuatnya dari apa), ditambah dengan kluban atau gudangan atau urap dan gereh atau rempeyek.
rasanya ???
unik pastinya..... :D


tetapi sekarang aku sudah jarang bahkan tidak pernah menjumpai lagi penjual nasi jagung di pasar di kampungku, nggak tau kenapa...
mungkin dia pindah tempat jualan yang lebih dekat dengan rumahnya atau bahan bakunya yang agak susah didapat atau karena sudah sedikit peminatnya ???

Selasa, 14 Mei 2013

jajanan ndeso


dulu sewaktu aku masih anak-anak dan duduk di bangku Sekolah Dasar, biasanya kalau pulang ke desa di daerah Boyolali, selalu terhidang aneka jajanan yang sampai sekarang tidak pernah bisa aku lupakan yaitu, jadah, wajik, tape ketan yang dibungkus dengan daun jati, lentho, kentang hitam, cucur dan ada beberapa yang waktu itu aku belum begitu tahu namanya.
tetapi sekarang ketika sudah banyak budeku yang meninggal atau mungkin di daerahnya sudah jarang ditemui tetangga yang bisa membantu untuk membuat jajanan, maka aneka jajanan itu sekarang sudah jarang bahkan tidak saya temui lagi, kecuali cucur karena ada kakak sepupu yang membuat dan berjualan cucur tersebut.

beberapa waktu yang lalu sewaktu aku pulang ke desa untuk ziarah ke makam ayahku, beberapa diantara jajanan tempo dulu itu aku temui seperti yang sempat aku foto di bawah ini....


kalau yang ini namanya lentho...








sedangkan yang ini namanya kentang hitam...
 




Minggu, 14 April 2013

sego pecel gang baru


duluuuuu..... sekali jaman aku masih sekolah atau mungkin selepas SMA, ibundaku sering banget belanja ke pasar Gang Baru Semarang dan setiap kali ke pasar Gang Baru aku selalu membeli sego (nasi) pecel ini.






dulu waktu aku masih SD - SMP, tetanggaku juga ada yang jualan sego pecel komplit dengan gendar, lupis ketan dan lain-lain di pagi hari, tapi ketika beliau meninggal, sampai sekarang aku belum ketemu dengan penjual sego pecel yang enak lagi seperti beliau, kecuali sego pecel di pasar Gg.Baru ini.

makanya sekarang, setiap kali aku ke pasar Johar, pulangnya selalu aku sempatkan mampir ke Gg.Baru cuma untuk membeli sego pecel ini, soalnya murah dan enak siiyih....

cuma kalau pas beli tapi beliau nggak jualan, ya apeees deh....  :(

yuuuuukkk..... mari dicoba sego pecel di pasar Gg.Baru ini, enak dan murah deh....


Rabu, 13 Maret 2013

soto seger boyolali



biasanya setiap kali mudik ke boyolali kami menyempatkan diri untuk makan atau sekedar sarapan di sebuah warung soto di pinggir jalan dan seperti biasa, setiap warung soto di daerah Boyolali selalu diberi nama 'Soto Seger'  :D

letak warung soto ini kalau nggak salah setelah perempatan Karanggede, cuma jarak berapa jauh aku sendiri tidak begitu hafal karena waktu itu iseng aja makan disitu :D

warung soto ini tidak hanyak menjual soto saja, tetapi juga ada aneka macam gorengan seperti tahu isi, mendoan, gembus goreng dan lain-lain.

seperti ini niiih... soto yang dijual di warung soto seger itu....





kalau yang ini porsiku, lengkap dengan gorengan dan kerupuknya :D








kalau yang ini gorengannya....





yuk temans, jika ada yang ke Boyolali arah Gemolong, mampir yaaa... tapi maaf aku nggak tau nama warung sotonya   :(


Minggu, 10 Februari 2013

es dawet solo



setiap kali berkunjung ke Solo, tak pernah melewatkan untuk mampir ke pasa Klewer, cuma sekadar jalan-jalan sambil melihat trend yang sedang marak di Solo saat ini.
dan jika ke pasar Klewer, selalu tak pernah terlewatkan untuk membeli es dawet yang ada di pasar Klewer tersebut, tak cuma sekadar untuk menghilangkan rasa haus, tetapi juga ingin mencoba kuliner dari daerah lain di luar Semarang :)

es dawet yang ada di pasar Klewer ini tidak berbeda jauh dengan yang dijual di Semarang, tapi aku selalu suka beli es dawet ini sebelum keliling pasar Klewer.
isi dari es dawet di pasar Klewer ini, selain dawet yang berwarna merah muda, juga ada tape ketan hijaunya, santan dan juga juruh dari gula jawa.

setelah selesai menyantap es dawet ini, dilanjutkan dengan berkeliling di pasar Klewer sampai puaaaasss.....




dan inilah ibu penjual es dawet yang letaknya tepat di bawah tangga pasar Klewer itu.....




sedangkan yang di bawah ini adalah es dawet yang dijual di Pasar Gede Solo...
beda yaaa....
kalau yang di pasar Gede dawetnya berwarna hijau dan ada tambahan selasihnya....




nggak pernah puas jika kuliner di Solo.... nggak ada abisnya deeeh.... :D


Jumat, 08 Februari 2013

ikhlas... pesan terindah dari seorang penjual gandos


sudah cukup lama aku mempunyai langganan penjual gandos atau kue rangi karena sudah menjadi langganan, maka sudah seperti sodara sendiri aja... ngobrol ngalor ngidul...

oya, sewaktu keponakanku yang nomor 2 (Didiet) masih kecil, dia suka sekali dengan kue gandos ini... bahkan saat dia berumur 2 tahun dan harus dioperasi karena penyakit yang dideritanya sejak lahir (Hiershprug ~ maaf lupa bagaimana tulisannya :) ) dan opname cukup lama di rumah sakit, dia sempat dipanggil oleh suster-suster dengan panggilan 'Bagus Gandos' karena saat dia baru sadar dari operasinya, dia selalu minta dibelikan gandos, hahahaaaaa......

kue gandos buatan bapak langgananku ini berbeda sekali dengan buatan penjual yang lain. buatan langgananku ini bisa kering hingga gandosnya dingin, tidak lembek sama sekali...

balik lagi ke bapak penjual gandos...
beberapa waktu kemarin, aku sempat membeli gandos setelah cukup lama aku tidak membeli.
ketika aku membeli, bapak ini sempat tanya ke aku dan berikut kutipan percakapan kami berdua...

 PG : penjual gandos , D : dwek

PG   :   koq lama mbak nggak kelihatan
D     :   ah, bapak yang nggak pernah keliatan, nggak jualan po pak ?
PG   :   iya mbak, saya abis libur sebulan.
D     :   pulang kampung po pak ?
PG   :   enggak mbak, saya nukang alias jadi kuli bangunan
D     :   waaah... yo malah kerjaannya berat to pak, kan yen jualan cuma keliling aja
PG   :   sama aja mbak...
D     :   tapi kan yen jualan cuma keliling sampai siang, trus istirahat, sorenya dilanjut lagi sampai petang...
PG   :   sama beratnya mbak, yang penting ikhlas aja. kalau kita ikhlas sama-sama ringan.
D     :   betul pak....

ternyata, bapak yang cuma penjual gandos kelilingan aja bisa menanamkan sikap ikhlas di setiap langkahnya, kenapa kita yang hidup berkecukupan kadang-kadang masih suka ngedumel dengan apa yang sudah kita peroleh selama ini ya.... ?!?!?!

itulah manusia.... yang kadang-kadang kurang bersyukur dengan apa yang sudah Alloh swt berikan untuk kita.

semoga dari percakapan itu, saya bisa lebih ikhlas dalam menjalani hidup ini, amiiin....




Selasa, 05 Februari 2013

es dawet



es dawet ini aku beli di dekat kantorku di daerah Barito dekat jembatan , tepatnya ke arah masjid Agung Jawa Tengah jika lewat kampung.

es dawet ini beda banget dengan es dawet yang aku jumpai di Semarang, karena es dawet ini selain memakai dawet ( ya pastilah lah ya... namanya juga es dawet, mosok mau pake cincau :D ) dan santan, juga ada tambahan kelapa muda serta gula yang dipakai bukan dibuat dari gula jawa tetapi dari gula pasir, jadi kelihatan putih seperti tidak memakai gula.




harga semangkuk es dawet ini cukup murah, cuma Rp.2.000,-, selain berjualan es dawet, juga ada aneka macam gorengan dan roti. Bapak penjual es dawet ini cuma memakai gerobak aja, tetapi jualannya sangat laris manis dan sangat kuat agamanya karena setiap hari Jum'at serta di bulan puasa beliau libur tidak berjualan sama sekali.

es dawet ini enak sekali, apalagi jika dinikmati di siang terik saat musim kemarau.... :D





asyiknya bakar-bakar sate :)



foto ini aku ambil pada saat lebaran Idul Adha 1433 H yang lalu, cuma baru sekarang bisa aku upload.

biasanya setiap lebaran Idul Adha, kegiatanku setelah sholat Ied, membantu kegiatan pemotongan hewan qurban di musholla dekat rumah, kemudian setelah kegiatan selesai (tentunya setelah daging qurban dibagi :D ) pulang dan membuat sate bersama Didiet & Anhar, keponakanku.
 mereka berdua siyh sebenernya lebih suka mainan apinya daripada makan satenya... :D 

seperti ini nih kegiatanku bersama mereka jika bakar sate......




















Rabu, 16 Januari 2013

DIDIET ... my nephew, my little chef :)



DIDIET , keponakanku yang no.2 dan keponakan lelaki terbesar sangat suka dengan American Risoles.
jika aku membuat Amris, dia pasti udah minta beberapa biji untuk dirinya, digoreng sendiri dan tentunya dinikmati sendiri :)

beberapa waktu lalu, dia ingin sekali makan Amris, maka... daripada aku capek-capek bikin, mending dia aja yang aku suruh bikin sendiri, meskipun adonannya aku yang menimbang, Didiet tinggal mengaduk, memasak, menggulung, menggoreng dan menikmatinya... :D

maklumlah... aku pengen sekali selepas SMP nanti, Didiet melanjutkan sekolah di SMK jurusan Tata Boga saja karena memang dia lebih senang memasak.

dan berikut kegiatan sewaktu  Didiet membuat Amris, kita simak yuuuk....



















begini nih cara Didiet memulai membuat Amris...






pelit banget ya kasih isian Amrisnya.... :(










begini nih cara Didiet melipat / menggulung kulit Amrisnya... :)



















ini Amris yang udah selesai digulung semua oleh Didiet, tinggal dipanir & digoreng aja....






tak pernah berhenti makan di sela-sela menggulung Amris :D